Selasa, 23 April 2013

Faktor-faktor yang menunjukkan Komitmen Tinggi

Dalam dunia bisnis, kita perlu mengetahui faktor – faktor yang menunjukan seseorang berkomitmen tinggi terhadap pekerjaan nya. Faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Mempunyai Dedikasi yang Tinggi
2. Mencintai pekerjaannya
 Dengan mencintai pekerjaan,semua yang dilakukan tidak akan menjadi beban.
3. Selalu Memegang Janji
Dengan dapat memegang janji maka seorang wirausaha akan mendapat kepercaayan dari kolega,  pelanggan maupun dari karyawan.
4. Berorientasi pada Mutu Hasil kerja
Dengan menjaga mutu hasil kerja tentu kolega dan pelanggan akan merasa puas dan akan setia.
5. Pandai Mengendalikan Diri
Seorang pebisnis harus dapat menahan diri dalam keadaan menghadapi kritik, cercaan, tekanan,  teguran, keluhan, dan protes sehingga mampu mencari solusi yang kreatif dan aplikatif dari setiap masalah yang muncul.
6. Tekun dan ulet dalam berkerja
7. Keyakinan diri dan disiplin
      Dengan disiplin seorang wirausaha akan memiliki pola kerja yang teratur dan mampu mengatur waktu dengan baik.

Pentingnya Komitmen Tinggi dalam Ber-Bisnis

Tanpa usaha yang sungguh-sunguh dan komitmen tinggi terhadap pekerjaan yang digelutinya maka pebisnis sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usaha/bisnis nya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang pebisnis untuk selalu komit terhadap usaha dan pekerjaannya.

Pentingnya memiliki komitmen tinggi bagi pebisnis adalah agar :
1.    Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal
2.    Dapat menggunakan sumber daya secara efesien
3.    Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan usaha
4.    Meningkatkan kesuksesan dalam ber-Bisnis
5.    Meningkatkan rasa kepercayaan
6.   Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi dan juga karyawannya

Karennya, seorang pebisnis yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya diharapkan selalu pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun, memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan, memiliki kesabaran dan ketabahan didalam ber-Bisnis, selalu bekerja, berjuang dan rela berkorban. 
Jika sifat-sifat tersebut dimiliki oleh seorang pebisnis, maka cepat atau lambat usaha/bisnis yang dijalankannya akan tumbuh pesat dan terus berkembang.


Membangun Komitmen dalam ber-Bisnis

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, komitmen yaitu perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu. Berdasar pengertian tersebut dapat diartikan bahwa komitmen dalam ber-Bisnis yaitu suatu keterikatan diri dan keinginan yang kuat untuk membangun, memajukan, dan mempertahankan keberadaan Bisnis (usaha) nya dalam kondisi apapun.

Dalam dunia bisnis, biasanya ada 2 (dua) faktor utama yang membuat orang tidak dapat mempertahankan komitmen yang telah ia buat sebelumnya, yaitu :

Faktor Internal (diri sendiri) 
Misalnya : Ceroboh saat akan mengambil keputusan, sehingga menyesal dikemudian hari, kurang berpikir panjang sewaktu menganalisa resiko-resiko yang akan dihadapi apabila ia mengambil keputusan, keyakinan yang goyah disebabkan karena seseorang tidak kuat mentalnya.
Faktor Eksternal (di luar diri sendiri) 
Misalnya : Lingkungan, seringkali karena pengaruh lingkungan, seseorang gagal dalam mempertahankan     komitmennya. Didalamnya termasuk peran keluarga, pasangan, atau sahabat/teman.
Gaya hidup yang tidak benar. Karena adanya perkembangan jaman, selain membawa dampak positif, juga terkadang membawa dampak negatif bagi seseorang.
Pengaruh uang. Tidak bisa dipungkiri, uang memiliki power yang besar dalam hidup ini. Apabila seseorang tidak kuat iman & mental, komitmen yang dibuat seseorang dapat kandas di tengah jalan.
Tidak tahan pada pasang surut kehidupan. Beberapa orang dapat terpengaruh akibat kehidupan yang dijalaninya, sehingga ia menyerah pada kehidupan.

Untuk membangun komitmen dalam ber-Bisnis, diperlukan kekuatan pribadi seperti :
1. Kesabaran dan Ketabahan
2. Keinginan Keras untuk Maju
3. Keyakinan Kuat untuk Maju
4. Keuletan dan Ketekunan
5. Pemikiran yang Kreatif dan Konstruktif
6. Ketahanan Mental dan Fisik
7. Tanggung jawab dan Jujur.

Senin, 22 April 2013

Kapankah Saat nya harus Menghentikan Komitmen.?

Untuk  meraih kesuksesan dalam sebuah bisnis atau pekerjaan, suatu komitmen wajib adanya. Namun dalam suatu kondisi tertentu, komitmen yang kita buat adakalanya harus dihentikan. Hal ini disebut pula dengan De-Komitmen. Karena bisa jadi kita tidak dapat lagi melanjutkan pilihan tindakan tertentu dan ingin mengambil pilihan tindakan yang baru.

   Dalam pengertian lainnya, De-komitmen adalah tindakan memutuskan atau menghentikan tindakan (program, kebijakan, atau lembaga) tertentu agar dapat mengambil pilihan tindakan baru yang berbeda dari pilihan yang sebelumnya. 

      Misalkan :
     Berdasarkan contoh di tulisan sebelumnya, Badu perlu menghentikan tindakan rajin mengikuti jadwal latihan, membayar iuran anggota , dan membeli peralatan olahraga ketika ia memutuskan berhenti dari klub olahraga.

Kemudian, pada contoh Si Joni, misalkan si Desi suatu ketika berselingkuh, padahal Joni senantiasa memberikan yang terbaik bagi Desi, maka Joni bisa memutuskan untuk mengambil tindakan menghentikan setiap komitmennya selama ini terhadap Desi.

     Dilema atau masalah dalam dekomitmen adalah, seringkali tidak mudah menghentikan suatu pilihan tindakan karena telah banyak perhatian, tenaga, atau biaya. Dulu banyak negara yang masih saja punya kavaleri atau pasukan berkuda walaupun sudah ada motor, mobil, tank, dan pesawat udara. Sebab, sudah banyak komitmen di bidang kavaleri yang telah dilakukan, seperti adanya dokter kuda, adanya pabrik makanan kuda, pelatih kuda, rumah sakit kuda, dan sebagainya. Dengan kata lain, ada kalanya sulit merubah langkah karena sudah banyak komitmen yang lakukan.
   Menceraikan istri seringkali tidak semudah yang kita bayangkan karena sudah banyak komitmen yang dilakukan; tidak enak pada orang tua, perhatian maupun waktu dan emosi kita sudah banyak kita berikan, hingga akan seperti apa nantinya anak-anak pasca perceraian.

    Salah satu solusi yang bisa diambil dalam melakukan De-Komitmen adalah perlunya kita merenung secara mendalam dan pada situasi yang tenang. Atau kita bisa meminta nasihat dari orang yang kita "Tua-kan" baik secara kapasitas ilmu, teladan, usia, dan sebagainya. Karena bisa jadi apa yang menjadi masukan dari pihak lain yang lebih baik dari kita bisa menjadi solusi terbaik untuk membuat keputusan agar hati dan pikiran kita menjadi tenang.

Minggu, 21 April 2013

Kapan Kita Harus ber-Komitmen..?

Membuat atau memiliki komitmen adalah proses atau mekanisme yang umum terjadi dalam hidup kita. Komitmen adalah langkah atau tindakan yang Kita ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu dapat kita jalankan dengan mantap, sepenuh hati, dan penuh gairah. 
Misalkan, Badu memutuskan mengikuti klub olahraga. Kemudian, ia melakukan tindakan seperti rajin mengikuti jadwal latihan, membayar iuran anggota , dan membeli peralatan olahraga.  Tindakan tadi adalah tindakan yang diambil untuk menopang pilihan tindakan si Badu, yaitu mengikuti klub olahraga. Dengan demikian, beberapa tindakan tadi adalah KOMITMEN si Badu. 
Contoh berikutnya, Si Joni memutuskan menjadikan si Desi sebagai pujaan hatinya. Kemudian, ia mengambil beberapa tindakan berikut : menemui orang tua Desi dan menyatakan keseriusannya terhadap Desi; melamar Desi dan kemudian menikahinya; memberikan berbagai kebutuhan hidup bagi Desi dan mereka berdua yang diperlukan untuk membina rumah tangga; memberikan perhatian yang baik dan proporsional terhadap Desi. Tindakan tadi adalah KOMITMEN Joni terhadap Desi sebagai pujaan hatinya. 
Contoh lainnya seperti memilih pekerjaan, organisasi, dan sebagainya.
Dengan demikian, jika kita telah memilih sesuatu untuk kita masukkan ke dalam kehidupan kita, maka mau tidak mau kita harus berkomitmen disitu. Karena jika kita tidak berkomitmen terhadap pilihan kita tersebut, maka yang terjadi kemudian adalah adanya ketidak stabilan atau ketidak harmonisan baik antara kita dengan nurani pribadi, atau antara kita dengan orang lain yang terlibat dalam satu aktifitas dengan kita akibat ke tidak komitmenan kita.